Jumat, 10 Juni 2016

Objek Wisata Bersejarah Candi Borobudur Mahakarya Arsitektur Abad ke-9

Kali ini twisata.com akan mengulas mengenai salah satu destinasi objek wisata yang merupakan peninggala prasejarah yang merupakan bangunan berundak - undak yang dibuat dari bongkahan batu dan disusun sehingga membentuk bangunan piramid. Yuppppp tak lain adalah Candi Borobudur.

Objek wisata ini terletak dikawasan Jawa Tengah tepatnya di Desa Borobudur - Kecamatan Borobudur, Kab. Magelang - Jawah Tengah, sekitar 40 km sebelah barat laut Jogjakarta, 7 km arah selatan Kota Magelang . Candi Borobudur merupakan merupakan sebuah bangunan yang megah dan lekat dengan sejarahnya yang memiliki luas dasar persegi sekitar 15129 meter persegi, dengan tinggi bangunan 35 meter, sedangkan tinggi asli 42 meter termasuk bagian chattra.

Candi Borobudur mempunyai rancangan yang sangat berbeda dengan candi – candi lainnya yang ada di Indonesia. Candi ini dibangun di atas bukit, bukan di permukaan yang datar. Di dalam candi tak ditemukan ruangan khusus untuk ritual pemujaan seperti pada candi – candi lainnya. Hanya ada barisan lorong sempit yang panjang berbatas dinding candi yang bertingkat. Jika dilihat dengan seksama, Candi Borobudur memang mirip piramida pada umumnya, namun yang membedakannya, candi ini berundak – undak. Candi tanpa ruangan ini dipercaya oleh masyarakat sebagai bangunan yang sengaja dibuat untuk tempat peribadatan.

Candi Borobudur juga merupakan kuil untuk penganut agama Budha terbesar di dunia. Disini Anda dapat menyaksikan begitu kentalnya aura ajaran Budha di Indonesia kala itu. Apabila Anda mengunjungi candi ini, Anda akan banyak menemui patung arca Budha yang berjajar sepanjang candi yang jumlahnya sekitar 504. Arsitektur dari Candi Borobudur dipadukan dengan cantiknya hiasan relief pada dinding – dinding sekitar candi. Tercatat,  2.672 panel ada di Candi Borobudur.

Di tengah – tengah bangunan Candi Borobudur terdapat sebuah stupa utama terbesar di antara yang lainnya. Stupa ini terlihat seperti puncak dari bangunan Candi Borobudur dan dikelilingi 72 stupa yang berbaris menjadi tiga bagian. Bentuk dari stupa ini mengerucut dan mempunyai lubang - lubang dibagian sampingnya, serta di dalamnya terdapat arca budha. Arca tersebut duduk  bersila dengan sikap tangan “mudra” dan memutar roda dharma “Dharmachakra mudra”. 

Salah satu relief dinding Candi Borobudur
Monumen Candi Borobudur tersusun oleh 6 teras yang bentuknya bujur sangkar. Dipadu dengan 3 latar yang melingkar. Ketiga tingkatan itu dipercaya memiliki makna tersendiri bagi penganut agama Budha. Dan makna yang pertama merupakan Kāmadhātu yang bisa diartikan sebagai ranah hawa nafsu, sedangkan yang kedua Rupadhatu merupakan ranah berwujud, dan yang terakhir Arupadhatu merupakan ranah tak berwujud.
Candi Borobudur merupakan wujud nyata yang dibangun untuk memuliakan agama Budha. Monumen ini biasanya digunakan untuk tempat berziarah bagi masyarakat Budha, dengan menggelar berbagai ritual yang dijalankan di candi ini. Biasanya mereka melakukan ritual dengan dimulai dari arah timur candi dan kemudian berjalan searah jarum jam pada ke – 3 tingkatan latar yang ada di Candi Borobudur.

Relief yang ada di dinding – dinding Candi Borobudur dibuat dengan sangat teliti dan halus. Estetika yang terkandung pada relief ini sangatlah tinggi dengan perhitungan yang sangat mantab dan proporsi yang ideal. Relief ini terlihat sangat anggun dan terkesan elegan dalam seluruh jajaran kesenian Budha. Dengan berpadu aliran seni dari India. Dalam lukisan relief tersebut, menyimpan segudang makna yang tersembunyi. Jika dilihat relief ini memang berwujud seperti manusia seperti warga bangsawan, rakyat jelat, berbagai hewan dan tumbuhan, pertapa budha, hingga bidadari serta makhluk yang telah mencapai derajat kesucian seperti para Dewa yang sering digambarkan bodhisatwa yaitu dengan posisi tubuh tribhanga. Relief pada Candi Borobudur seperti sebuah cerita bergambar yang melukiskan kehidupan masyarakat Jawa kuno. Barisan relief ini dapat anda baca dengan memulainya seperti arah jarum jam.
Tidak jauh dari Borobudur, terdapat sebuah museum yang  menyimpan segudang peninggalan purbakala dari tempat sekitar candi. Museum ini sering dikenal sebagain Museum Karmawibhangga Borobudur.  Pada masa pemugaran Candi Borobudur, sekaligus ditemukan juga candi – candi budha lainnya seperti Candi Pawon, dan Candi Mendut. Ketiga candi ini membentang dalam satu garis lurus. Bukan merupakan suatu kebetulan saja. Ketiga candi ini memiliki arsitektur dan hiasan yang mirip, serta berasal dari periode yang sama. Sehingga di percaya, adanya hubungan antara ketiga candi ini. Namun tidak diketahui jelas bagaimana hubungan antara ketiganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar